Jumat, 30 Desember 2011

LOMBA ANNIDA-ONLINE “Saya Punya MIMPI SEJUTA DOLAR”


MENGEJAR MIMPI YANG TERTUNDA

Sejak masih SD, aku suka sekali bermain boneka Barbie bersama teman-temanku. Aku suka mendandani Barbie dengan berbagai gaya, membuat asesoris Barbie seperti: anting-anting;  high heels Barbie dari strerofoam; tas rajutan, baju, dan topi dari benang wool; dan lain-lain, maupun membuatkan pakaian dari kain perca yang dihiasi renda-renda. Pokoknya kalau sudah berkreasi membuat barang-barang untuk Barbie-ku, bisa-bisa aku lupa waktu deh.Karena begitu tergila-gilanya sama Barbie aku nggak bisa dipisahin sama Barbie-ku. Diam-diam waktu pergi les mata pelajaran bahkan waktu pergi sekolah pun aku membawa Barbie beserta tetek bengeknya di dalam tasku. Untung nggak ketahuan dan disita sama gurunya. Hihihi…Berawal dari membawa Barbie dan tetek bengeknya ke sekolah, jadi banyak teman-teman yang iri dan ujung-ujungnya mereka pesan baju Barbie dan bersedia membelinya dariku. Sejak saat itulah aku bermimpi menjadi seorang fashion designer.
Namun semakin hari kesibukan di sekolah semakin bertambah, sehingga aku tak sempat lagi meneruskan hobiku ini. Maklum aku harus berkonsentrasi dengan ujian kelulusan SD. Begitu pula saat aku SMP dan SMA aku mulai melupakan mimpi masa kecilku itu. Menjelang lulus SMA barulah aku memikirkan kembali apa yang menjadi tujuan hidupku yang sebenarnya. Sepertinya aku masih ingin menjadi fashion designer seperti mimpiku di masa kecil. Aku pun mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur PMDK di salah satu universitas negeri yang ada di Kota Malang.
Dalam formulir PMDK ada dua pilihan program studi yang dapat dipilih. Pada pilihan pertama aku mengisi  program studi S1 Manajemen, dan yang ke-dua S1 Pendidikan Tata Busana. Alasannya cukup sederhana karena passing grade S1 Manajemen lebih tinggi dan kemungkinan aku hanya diterima pada pilihan ke-dua jika melihat nilaiku yang biasa-biasa saja. Setelah  melihat pengumuman hasil seleksi PMDK  barulah aku menyadari betapa bodohnya aku. Ternyata aku diterima di Program Studi S1 Manajemen. Aku menyesal tak jadi merasakan indahnya kuliah di tempat yang aku inginkan. Apalagi orang tuaku mengatakan bahwa aku harus  bertanggung jawab dan menjalani sesuatu yang telah aku pilih.
Aku hanya bisa menyalurkan keinginanku ini di sela-sela waktu kuliah. Aku belajar menggambar desain secara otodidak, dari buku maupun dari internet. Kadang-kadang aku membuatkan sketsa baju yang dipesan oleh teman-temanku. Tapi mimpi itu masih belum terhapus dari angan-anganku. Aku memasang poster  buatanku sendiri yang bergambar sekolah desain yang aku impikan di dinding kamarku dan berharap suatu saat nanti mungkin ada kesempatan bagiku untuk belajar fashion design di sana.
Bulan  September 2011, aku berhasil menyelesaikan studi S1 Manajemen-ku. Tanpa disangka orang tuaku merestui cita-citaku untuk bersekolah lagi di bidang fashion design. Akhirnya pada November 2011 aku menempuh “fashion design one year program” di salah satu lembaga pendidikan tata busana yang ada di Kota Surabaya. Walaupun tadinya aku merasa sekolah di sana adalah sesuatu yang sulit dicapai dengan ekonomi keluargaku yang sederhana, tapi Alhamdulillah orang tuaku tetap meyakinkan aku untuk mendaftar dan belajar di sana. Dengan menyicil biaya tentunya. Hihi, jadi inget ceritanya Ce Merry Riana dalam Mimpi Sejuta Dollar.
Impianku pada tahun 2012 nanti aku harus lulus dari sekolah fashion design dengan nilai yang memuaskan agar dapat membahagiakan orang tuaku. Seandainya Allah mengijinkan, aku juga ingin mendaftar program beasiswa sekolah fashion design ke luar negeri. Siapa tahu aku bisa sekolah di Nanyang Academy Of Fine Arts (NAFA). Bahasa Inggris aja pas-pasan, eh pengen sekolah ke luar negeri. Hihi, mimpi kali ye?
Selain itu aku ingin mempunyai butik khusus muslimah dan terus belajar untuk mengembangkan segenap potensi yang aku miliki. Apalagi  tahun 2020 Indonesia akan menjadi kiblat Fashion Busana Muslim Dunia, tentunya aku juga ingin ikut berpartisipasi dalam target yang telah ditetapkan oleh pengusaha fashion dan pemerintah tersebut. Semoga mimpiku dapat tercapai. AAMIIN...